Mengenai Saya

Foto saya
Pontianak, pontianak, Indonesia
hai,heni neh..hohoho.. walau masih agar gaptek, tapi sekarang heni harap blog ne bisa memberikan yang terbaik bagi semua. masih perlu perbaikan neh.. mohon bantuan N bimbingannya yach.. Th'x

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Jumat, 19 November 2010

Pesona Warna Kawah Kelimutu

Inilah sebuah gunung yang menyimpan misteri sekaligus pesonanya. Gunung Kelimutu terletak di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende, Pulau Flores, Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Dengan puncak berketinggian 1.690 m dari atas permukaan laut, gunung itu memiliki keunikan karena ada tiga buah danau kawah berbeda warna. 



Danau ini dikenal dengan nama Danau Tiga Warna karena memiliki tiga warna yang berbeda, yaitu merah, biru, dan putih. Walaupun begitu, warna-warna tersebut selalu berubah-ubah seiring perjalanan waktu. Tak kurang sudah 12 kali perubahan warna terjadi dalam waktu 25 tahun terakhir ini. Danau pertama dan kedua letaknya sangat berdekatan, sedangkan danau ketiga terletak menyendiri sekitar 1,5 km di bagian Barat. Perubahan warna ini diduga akibat adanya pembiasan cahaya matahari, adanya mikro biota air, terjadinya zat kimiawi terlarut, dan akibat pantulan warna dinding dan dasar danau. 

Kelimutu merupakan gabungan kata dari "keli" yang berarti gunung dan kata "mutu" yang berarti mendidih. Menurut kepercayaan penduduk setempat, warna-warna pada danau Kelimutu memiliki arti masing-masing dan memiliki kekuatan alam yang sangat dahsyat. 


Photo credits - Arif FadillahDanau atau Tiwu Kelimutu dibagi atas tiga bagian yang sesuai dengan warna - warna yang ada di dalam danau. Danau berwarna biru atau "Tiwu Nuwa Muri Koo Fai" merupakan tempat berkumpulnya jiwa muda-mudi yang telah meninggal. Danau yang berwarna merah atau "Tiwu Ata Polo" merupakan tempat berkumpulnya jiwa orang-orang yang telah meninggal dan selama ia hidup selalu melakukan kejahatan/tenung. Sedangkan danau berwarna putih atau "Tiwu Ata Mbupu" merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang tua yang telah meninggal.

Luas ketiga danau itu sekitar 1.051.000 meter persegi dengan volume air 1.292 juta meter kubik. Batas antar danau adalah dinding batu sempit yang mudah longsor. Dinding ini sangat terjal dengan sudut kemiringan 70 derajat. Ketinggian dinding danau berkisar antara 50 sampai 150 meter.

Awal mulanya daerah ini diketemukan oleh Van Such Telen, warga negara Belanda, tahun 1915. Keindahannya dikenal luas setelah Y. Bouman melukiskan dalam tulisannya tahun 1929. Sejak saat itu wisatawan asing mulai datang menikmati danau yang dikenal angker bagi masyarakat setempat. Mereka yang datang bukan hanya pencinta keindahan, tetapi juga peneliti yang ingin tahu kejadian alam yang amat langka itu. Bagi penggemar hiking dan menyukai keindahan alam di desa pegunungan tropis, berwisata ke tempat ini merupakan pilihan terbaik. Kawasan Kelimutu telah ditetapkan menjadi Kawasan Konservasi Alam Nasional sejak 26 Februari 1992.

Untuk mencapai Gunung Kelimutu yang pernah meletus di tahun 1886 ini, butuh “perjuangan” tersendiri. Dari Kota Maumere, Kabupaten Sikka, Propinsi Nusa Tenggara Timur, butuh waktu sekitar 3 jam dengan mobil sewaan dengan kondisi jalan yang tidak terlalu bagus, berkelak-kelok, melintasi jurang dan tebing. Kita akan menemui kampung terdekat dengan kawah gunung Kelimutu yang bernama Kampung Moni.

Kampung ini terletak di Desa Koanara, Kecamatan Wolowaru, Kabupaten Ende yang berjarak 13 kilometer dari Danau Kelimutu. Dari Moni hanya dibutuhkan waktu sekitar 45 menit untuk mencapai bibir Danau Kelimutu.

Selain dari Maumere, Kelimutu juga dapat dicapai dari Ende menggunakan bus antarkota ataupun kendaraan sewaan, dengan harga dan waktu perjalanan yang relatif tidak jauh berbeda. Dari ibukota Propinsi NTT, yakni Kupang, pengunjung dapat menggunakan pesawat menuju kota Ende, di Pulau Flores, dengan waktu tempuh mencapai 40 menit. Kelimutu terletak sekitar 66 kilometer dari Kota Ende dan 83 kilometer dari Kota Maumere.



Di Kampung Moni banyak dijajakan kain tenun Lio yang menjadi salah satu produk khas lokal disana dan dijual oleh penduduk setempat kepada para wisatawan. Di Kampung Moni pula terdapat penginapan yang bisa dipakai oleh wisatawan untuk menginap atau beristirahat.

Terdapat sekitar 20 homestay yang dikelola penduduk dengan tarif Rp 25.000- Rp 50.000 per malam sedangkan cottage milik pemerintah bertarif Rp 75.000-Rp 85.000. per malam. Edelweis, Pinus dan Cemara adalah sejumlah tumbuhan yang dapat kita temui saat memasuki kawasan Kelimutu. 
Analisa :
Indonesia adaklah negara kepulauan yang besar. Banyak terdapat pulau-pula yang menyimpan banyak keindahan yang eksotis. Contoh salah satu keindahan dari Indonesia terdapat di Nusa Tenggara Timur yaitu kepulauan flores. unik dan idah itulah yang bisa saya ungkapkan ketika melihat artikel ini. Gunung kelimutu lah namanya. yang menbuat saya terpikat. kenapa tidak? sebab ia memiliki tiga kawah atau danau yang memiliki warna yang berbeda-beda. dimana warna dari danau itu sendiri dapat berubah-ubah yang di sebabkan oleh pantulan cahaya matahari dan dinding danau.Kelimutu yang merupakan gabungan dari kata keli yang berarti gunung dan mutu yang berarti mendidih itu merupakan salah satu daerah tujuan wisata yang sangat terkenal di Pulau Flores, selain Komodo, kampung tradisional Bena, dan taman laut Riung yang indah.
Danau ajaib itu ditemukan oleh Van Suchtelen, pegawai Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1915. Dan, mulai mendunia setelah Romo Bouman menerbitkan artikel mengenai Danau Kelimutu.
Danau vulkanik itu dianggap ajaib atau misterius karena warna ketiga danau tersebut berubah-ubah seiring dengan perjalanan waktu.
Awalnya Danau Kelimutu dikenal memiliki tiga warna, yakni merah, putih, dan biru.Danau (tiwu) warna hijau tersebut dahulunya berwarna biru atau orang setempat menyebut tiwu koĆ¢€™o fai nuwa muri (muda- mudi), danau berwarna coklat berubah dari merah atau tiwu ata polo (orang jahat) dan putih atau tiwu ata bupu (orang tua).
Warna air Danau Kelimutu adalah misteri alam. Danau itu hanya ada di Moni, Kecamatan Wolowaru, Kabupaten Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, dan belum pernah ditemukan yang seperti ini di tempat lain di mana pun di dunia.Hutan pinus tumbuh rimbun di salah satu sisi Pegunungan Kelimutu. Kawasan tersebut menjadi satu-satunya daerah pegunungan di Flores yang paling banyak dan luas ditumbuhi pinus.
Kawasan Kelimutu dikelilingi hutan dengan flora yang jarang ditemukan di wilayah Flores. Selain pinus tampak cemara, kayu merah, dan edelweiss. Di sisi lain, gunung tersebut tandus dengan tanah pasir yang labil sekali.
Masyarakat setempat memercayai bahwa Gunung Kelimutu keramat dan memberikan kesuburan pada alam di sekitarnya.